Sabtu, 07 Juni 2008

ANALISIS KEMURNIAN BENIH

ANALISIS KEMURNIAN BENIH


A. Pendahuluan
Benih Murni
Benih murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim ataus ecara dominant ditemukan di dalam contoh benih termasuk benih-benih varietas lain dalam jenis tanaman tersebut, seperti:
a. Benih utuh, benih muda, bernih berukuran kecil, benih mengkerut dan benih sedikit rusak.
b. Benih terserang penyakit atau benih yang mulai berkecambah, tetapi benih tersebut masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud. Jika sudah berubah karena adanya sclerotia, smut balls atau nematode galls maka termasuk sebagai kotoran benih.
c. Pecahan benih dengan ukuran yang lebih besar dari ½ ukuran semula. Khusus untuk famili Fabaceae (Leguminoceae). Brassicaceae (Cruciferae), Cupressaceae, Pinaceae, Taxaceae dan Taxodiceae yang terkelupas kulit benihnya, termasuk criteria kotoran benih. Pada Leguminoceae jika kotiledon terpisah, termasuk criteria kotoran benih.
d. Unit kumpulan benih (Multiple Seed Unit)
e. Unit benih (seed unit)
Benih-benih jenis tanaman yang termasuk famili seperti di bawah ini:
- Bunga matahari (Compositae)
- Buck wheat (Polygonaceae)
- Wortel (Umbelliferae)
- Velarian (Valeriancea)
- Mint (Labiatae)
Tanpa memperhatikan apakah benih-benih tersebut berisi benih sejati (true seed) atau tidak, kecuali apabila diperiksa secara visual terlihat jelas pada benih-benih tersebut tidak terdapat benih sejati.
f. Semua benih dari rerumputan dimana caryopsis mempunyai endosperm yang berkembang biak, dapat diketahui dengan cara ditekan atau diperiksa dengan cahaya (dengan menggunakan Diaphanoscope). Floret majemuk dan spikelet dari benih seperti di bawah ini, dimana salah satua tau lebih dari floret tersebut berisi caryopsis; Poa pratensis (Blue grass), Arrhenatherum elatius, Chloris ganaya, Andorpoggon, Bouteloua, Avena, Hordeum, dan Dactyllis glomerata.
Benih Tanaman Lain
Benih tanaman lain adalah benih tanaman selain yang dimaksudkan oleh pengirim. Penentuan benih tanaman lain sebagai kotoran benih sama seperti pada penentuan benih murni.
Kotoran Benih
Meliputi benih dan bagian dari benih serta bahan-bahan lain yang bukan bagian dari benih seperti tersebut di bawah ini:
a. Benih dan bagian benih
1) Benih yang terlihat jelas bukan benih sejati (true seed)
2) Benih dari Fabaceae (Leguminoceae), Crusiferae, Brassicaceae, Pinoceae, Taxaceae, Cupressaceae, dan Taxodiaceae dengan kulit benih yang sudah terkelupas semua (tanpa kulit benih);
3) Pecahan benih dengan ukuran ½ atau kurang dari ½ ukuran normal.
4) Benih rusak tanpa lembaga (sudah hancur/ rusak berat);
5) Benih Custuta spp yang berubah warna dari abu-abu menjadi putih kecoklatan;
6) Gabah hampa (empty glumes), floret (helai bunga berisi biji pada Compositae) steril tidak berisi benih.
7) Sekam, cengkang benih, kulit benih dan lain-lain.
b. Bahan lain yang bukan merupakan bagian dari benih seperti: tanah, pasir, batu, batang jerami, daun tangkai bunga, Nematode Galls, Skelerotia, Smut Balls, Lemma, Palea, dan jamur.
A. Tujuan
1. Untuk menentukan komponen benih berdasarkan persentase berat komponen dalam contoh benih yang mencerminkan komposisi benih dalam lot;
2. Mengidentifikasi benih tanaman lain dan kotoran dalam contoh benih.
B. Bahan, Alat-alat dan Metode
1. Bahan
Bahan yang digunakan adalah berbagai macam benih tanaman horticultural.
2. Alat-alat
1) Pembagi mekanik
Contoh kerja untuk analisis kemurnian diambil dari contoh kirim dengan menggunakan pembagi mekanik. Tipe yang direkomendasikan adalah soil divider dan conical divider.
2) Pinset, sendok, dan spatula (untuk Spoon Method)
3) Meja kerja kemurnian
Bentuk meja dibuat sedemikian rupa sehingga akan memberikan tempat kerja yang lebih luas dan nyaman.
4) Kaca pembesar
Kaca pembesar dapat berupa:
a. Kaca pembesar dengan pencahayaan (Magnifier lamp)
Meskipun bangunan laboratorium sudah memiliki jendela dan lampu penerangan di langit-langit, tetapi sebaiknya setiap meja kemurnian diberi lampu dengan pencahayaan yang kuat.
b. Kaca pembesar (Lup)
Dengan perbesaran (3 – 20) X, obyek yang diameternya kurang dari 5mm, akan terlihat jelas tanpa bayangan, tidak berubah bentuk dan tidak berubah warna. Kaca pembesar dengan pegangan yang ringan akan memudahkan untuk digunakan karena dapat digerakkan dengan mudah sesuai arah benih.
5) Unit penimbang
Timbangan yang digunakan untuk menimbang contoh kerja dan komponen-komponen hasil analisis kemurnian harus diperhatikan tingkat ketelitian sesuai dengan yang dipersyaratkan.
6) Kursi analisis
Kursi analisis sebaiknya didesain khusus untuk dapat diduduki dalam waktu lama.
7) Koleksi benih
Koleksi benih sebagai bahan acuan yang ditempatkan di tabung reaksi.
8) Rak atau lemari
Untuk menyimpan arsip contoh kerja secara temporer.
3. Metode
A.
1. Pengambilan contoh kerja kemurnian
Contoh kerja kerja kemurnian dari cohtoh kirim dengan menggunakan alat pembagi benih soil divinder/ mini soil divinder atuu menggunakan metode sendok (spoon method) atau cara parohan yang dimodifikasi.
Jika akan dilakukan analisis simplo maka pengam bilan kerja hanya dilakukan satu kali, sedangkan jika duplo maka pengambilan contih kerja 2 x ½ berat contoh kerja dengan cara mengulangi langkah pengambilan contoh kerja dari awal.
2. Penimbangan contoh kerja
Timbang contoh kerja yang sudah diperoleh dalam satuan gram baik simplo maupun duplo.



3. Analisis kemurnian
Melakukan analisis kemurnian dengan memisahkan contoh kerja dalam komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih dengan cara sebagai berikut:
a. Contoh kerja kemurnian disebarkan di meja kerja;
b. Setiap benih diidentifikasi satu persatu secara visual berdasarkan penampakn morfologi (bentuk, ukuran, warna, kemengkilapan, tekstur bagian luar) dan atau penampakan di bawah cahaya;
c. Semua benih tanaman lain dan kotoran benih ditemukan diambil dan dipisahkan dari benih murni;
d. Setiap komponen ditimbang dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian sama dengan contoh kerja dan hasilnya di catat di buku kemurnian analis. Kemudian datanya dimasukkan ke kartu analisis. Komponen-komponen tersebut disimpan sebagai arsip contoh kerja sampai batas waktu yang telah ditentukan.
a.
A.
1. Satu contoh kerja (simplo)
a. Jumlahkan berat ketiga komponen yang ditemukan. Bandingkan dengan berat contoh kerja awal. Jika teradapat kehilangan berat lebih besar 5% dari berat contoh kerja awal maka harus dilakukan pengulangan analis.
b. Buat persentase masing-masing komponen dalam 1 desimal.
c. Jumlahkan persentase ketiga komponen tersebut. Jumlah total harus 100,0%. Jika jumlah tersebut tidak 100,0% (99,9% maupun 100,1%) maka harus dilakukan penambahan atau pengurangan 0,1% pada persentase tertinggi (biasanya pada fraksi benih murni). Apabila lebih dari 0,1% maka perlu dilakukan pengecekan terhadap kesalahan.
2. Contoh kerja parohan (duplo)
a. Gunakan cara seperti pada simplo untuk masing-masing contoh kerja;
b. Buat persentasenya untuk masing-masing komponen dalam kedua contoh kerja tersebut dalam 2 desimal;
c. Gunakan table toleransi untuk melihat variasi antara 2 ulangan;
d. Untuk pelaporan hasil jumlahkan berat keseluruhan benih murni, berat keseluruhan benih tanaman lain dan berat keseluruhan kotoran benih, serta berat keseluruhan contoh kerja, kemudian buat persentasenya berdasarkan jumlah total dari setiap komponen tersebut.
3. Dua atau lebih contoh kerja
a. Gunakan cara seperti pada simplo untuk masing-masing contoh kerja;
b. Buat persentasenya untuk masing-masing komponen pada beberapa contoh kerja (tidak lebih dari empat contoh kerja) tersebut dalam 2 desimal;
c. Gunakan table toleransi untuk melihat variasi antara analisis. Toleransi dalam pengujian sehingga didapatkan sepasang analisis yang masuk toleransi (jumlahkan berat rata-rata dari contoh kerja di mana berat tertinggi dan terendah tidak berbeda lebih dari dua kali toleransi). Apabila tidak didapatkan analisis yang masuk toleransi maka harus dicari penyebabnya.
4. Rumus perhitungan persentase



Faktor kehilangan yang diperbolehkan maksimal 5% dihitung dengan rumus:
Semua penimbangan dinyatakan dalam gram.
Keterangan:
BM = Benih Murni
BTL = Benih Tanaman Lain
KB = Kotoran Benih
CK = Contoh Kerja
B. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Contoh dari beberapa benih murni
Table 1. Definisi benih murni (Pure Seed Definition : PSD)
No.
Genus
Familia
No. PSD
Ket./Contoh
1
Abel Moscus
Malvaceae
10
Okra
2
Alium
Liliaceae
10
Bawang
3
Amarenthus
Amarantaceae
10
Bayam
4
Apium
Apiaceae (Umbeliferae)
15
Seledri
5
Arachis
Fabaceae (Leguminoceae)
10
Kacang Tanah
6
Asparagus
Liliaceae
10
Asparagus
7
Beta
Chenopodiceae
46
Bit
8
Brassica
Brassicaceae (Cruciferae)
10
Kubis-kubisan
9
Cajonus
Fabaceae (Leguminoceae)
10
Gude
10
Capsicum
Solanaceae
10
Cabe
11
Citrulus
Cucurbitaceae
10
Semangka
12
Cucumis
Cucurbitaceae
10
Timun
13
Cucurbita
Cucurbitaceae
10
Waluh
14
Daucus
Apiaceae (Umbelliferae)
15
Wortel (bnh lengket)
15
Glycine
Fabaceae (Leguminoceae)
10
Kedelai
16
Ipomoea
Convolvulaceae
10
Kangkung
17
Lactuca
Asteraceae (Compositae)
4
Selada (bnh lengket)
18
Luffa
Cucurbitaceae
10
Gambas/ oyong
19
Lycopersicon
Solanaceae
10
Tomat (bnh lengket)
20
Momordica
Cucurbitaceae
10
Paria
21
Ocimum
Labiate (Lamiaceae)
18
Kemang/ basil
22
Oryza
Poaceae (Graminae)
38
Padi (bnh lengket)
23
Phaseolus
Fabaceae (Leguminoceae)
10
Buncis
24
Pisum
Fabaceae (Leguminoceae)
10
Kapri
25
Raphanus
Brassica (crussiferae)
10
Lobak
26
Solanum
Solanaceae
10
Terong
27
Sorghum
Poaceae
42
Sorgum (bnh lengket)
28
Spinacia
Chenopodiaceae
1
Spinach (bnh lengket)
29
Triticum
Poaceae (Graminae)
40
Gandum
30
Vigna
Leguminoceae
10
Kacang Panjang
31
Zea
Poaceae
40
Jagung






Table 2. Jumlah decimal pada penimbangan contoh kerja
Berat Contoh Kerja (Gram)
Decimal Penimbangan
Contoh (gram)
<1
4
0.8036
1.000 – 9.999
3
8.036
10.00 – 99.99
2
80.36
100.0 – 999.9
1
803.6
> 1000
0
8036
Untuk semua kisaran penimbangan antara 0.5 – 1000 gram dapat menggunakan 2 buah timbangan, yaitu timbangan analitik dengan ketelitian 3 atau 4 desimal dan timbangan kasar untuk kapasitas 1kg. Kedua timbangan tersebut harus bertipe pembacaan langsung.
B. Pembahasan
Keterangan dari PSD:
1. – Achene, kecuali bila secara nyata tidak terdapat benih didalamnya
- Bagian achene berukuran lebih besar ½ kali ukuran aslinya, kecuali bila secara nyata tidak terlihat benih didalamnya.
- Benih dengan sebagian atau tanpa pericarp.
- Bagian dari benih yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran benih aslinya dengan atau tanpa pericarp.
4. – Achene, dengan atau tanpa papus, kecuali bila secara nyata tidak terdapat benih didalamnya.
- Bagian dari achene yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran benih aslinya dengan atau tanpa pericarp
- Bagian dari benih yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran benih aslinya dengan atau tanpa pericarp.
10. – Benih dengan atau tanpa testa
- Bagian dari benih berukuran lebih besar dari ½ ukuran asli dengan atau tanpa testa.
- Fabaceae (Leguminosae) Brassicaceae (Cruciferae), Cupressaceae, Pinaceae, Taxaodiaceae; banih atau bagian dari benih tanpa testa digolongkan sebagai kotoran benih.
- Untuk Fabaceae (Leguminosae) kotiledon yang terpisah digolongkan sebagai kotoran benih dengan atau tanpa perkembangan radicula atau plumula dan atau lebih dari ½ testa masih menempel.
15 –Schizocarp/ mericarp, dengan atau tanpa bagian benih (berapapun panjangnya) kecuali bila terlihat nyata tidak terdapat benih didalamnya.
- Bagian dari mericarp yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran aslinya, kecuali bila terlihat nyata tidak terdapat benih didalamnya.
- Bagian dari mericarp yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran aslinya, kecuali bila terlihat nyata tidak terdapat benih didalamnya.
- Benih dengan sebagian atau tanpa pericarp
- Bagian dari benih dengan ukuran lebih besar ½ ukuran aslinya dengan sebagian atau tanpa pericarp.
Catatan : Benih dengan ukuran tangkai lebih panjang dari ukuran shizocarp atau mericarp dilaporkan
18 –Nutlet, kecuali bila secara nyata terlihat tidak terdapat benih.
- Bagian dari nutlet yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran aslinya, kecuali bila secara nyata terlihat tidak terdapat benih.
- Benih dengan sebagian atau tanpa pericarp
- Bagian dari benih dengan ukuran lebih besar dari ½ ukuran aslinya dengan sebagian atau tanpa pericarp.
38 –Spikelet, dengan glumes, lemma dan palea yang menutup carypsis termasuk bulu tanpa memperhitungkan ukurannya.
- Floret, dengan atau tanpa steril lemma, dengan lemma dan palea menutup karyopsis termasuk bulu dengan mengabaikan ukurannya.
- Floret dengan lemma dan palea menutup caryopsis termasuk bulu dengan mengabaikan ukurannya.
- Caryopsis
- Bagian dari caryopsis yang berukuran lebih besar dari ½ ukuran aslinya.
40. Caryopsis
Bagian dari Caryopsis lebih besar ½ ukuran aslinya.
42. –Spikelet, dengan glumes menutup caryopsis dengan atau tanpa palea atau lemmas hialin, rachis segment (s), pedicel (s), bulu benih, floret fertile atau steril yang menempel.
- Floret dengan lemma dan palea dengan atau tanpa bulu Caryopsis.
- Bagian dari caryopsis yang berukuran lebih besar ½ dari ukuran aslinya.
Catatan : Benih Bouteloua dan chloris tidak perlu dilakukan pengecekan Caryopsis.
46. – Gerombolan atau kelompok dengan atau tanpa tangkai dengan atau tanpa bagian daun kecuali bila secara nyata tidak terdapat benih didalamnya.
- Benih dengan sebagian atau tanpa pericarp.
- Bagian benih lebih besar dari ½ ukuran aslinya dengan sebagian benih atau tanpa pericarp/ testa.
C. Kesimpulan
1. Achene : Buah kering tidak merekah, benih tunggal, terbentuk dari achenium satu karpel bebas (Ranunculaceae, Geum) dengan kulit benih berbeda dari kulit buah.
2. Caryopsis : Buah rumputan telanjang yang testanya bersatu dengan pericarp.
3. Floret : Lemma atau palea dengan pistil dan stamen didalamnya atau caryopsis yang matang pada Poaceae (Graminea) istilah floret yang subur dengan atau tanpa lemma steril tambahan.
4. Glume : Satu dari dua biasanya steril pada dasar spikelet.
5. Lemma : Braktea luar (bagian bawah) dari floret rumputan, kadang-kadang berarti glume bunga atau palea luar yang lebih bawah. Bractea menutupi caryopsis dibagian luar (dorsal)
6. Mericarp : Bagian dari schizicarp
7. Nutlet : Biji kecil
8. Pedicle : Batang bunga dari masing-masing bunga tunggal dalam inflouresence
9. Schizocarp : Buah kering yang terpisah menjadi dua unit atau lebih (mericarp) pada saat matang.
10. Testa : Kulit benih.